Posted by : Unknown Selasa, 17 Maret 2015


Frauenkirche Dresden
Hampir setengah abad gereja kebanggaan warga Dresden, Frauenkirche, tertidur panjang. Tetapi kini kubahnya sudah kembali mempercantik langit ibukota Sachsen dan menjadi destinasi favorit jutaan wisatawan.
Frauenkirche Dresden
Sepanjang tahun 1945 hingga 1993 Frauenkirche hanya berupa puing-puing yang mengingatkan peristiwa Perang Dunia II. Gereja megah tersebut dibangun oleh George Bähr pada tahun 1726 hingga 1743 dengan arsitektur barok berketinggian 95 meter. Kubahnya yang berdiameter 23,5 meter tersusun dari bebatuan. Kubah cantik itu kemudian terkenal dengan sebutan ‘stone bell’ dan merupakan yang terbesar di utara utara Alpen. Gereja ini sebetulnya merupakan pembesaran dari Gereja Zu unser lieben Frauen yang berasal dari abad 11 dan sudah tak dapat lagi menampung jemaat Dresden. Pada puncak Perang Dunia II, Frauenkirche selamat dari pemboman tentara sekutu dan kebakaran pada 13 Februari 1945. Dua hari kemudian setelah batuan pasirnya dingin, gereja tersebut justru runtuh. Sempat digalang donasi untuk rekontruksi ulang namun terhenti akibat Perang Dingin di Jerman. Baru pada tahun 1993 pembangunan ulang itu akhirnya terlaksana setelah dana sumbangan terhimpun dari berbagai yayasan di seluruh dunia. Sejak itu Frauenkirche dijadikan simbol rekonsiliasi internasional pasca Perang Dunia II. Pembangunan ulang ini selesai sepenuhnya pada tahun 2005.
Frauenkirche Dresden
Reruntuhan batu yang masih utuh kemudian digunakan kembali, warnanya yang kehitaman menjadi pembeda dari susunan batu yang baru. Ruang tengahnya berbentuk melingkar dikelilingi galeri setinggi empat lantai dengan inner dome cantik yang penuh lukisan. Sedangkan altarnya didominasi warna putih bersih dan baru direkontruksi pada tahun 2000. Di atas altar terdapat organ gereja yang cukup impresif dengan ornamen khas barok. Dekorasi barok yang menghiasi altar semakin mempertegas nuansa sakral dalam bangunan bersejarah tersebut. Pengunjung tak hanya dapat menikmati interior saja, tetapi juga dapat naik ke atas kubah dan melihat pemandangan memesona akan kota Dresden serta Sungai Elbe.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

©2014 Andhira Dwi Meliana All Right Reservied . Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © ANDHIRA DWI MELIANA -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -