Selain memiliki aneka kuliner dengan kualitas wahid, Paris menawarkan berbagai objek wisata menarik yang sangat sayang jika dilewatkan, salah satunya adalah museum wine yang dikenal dengan sebutan Musee du Vin. Dikenal sebagai tempat pengolahan wine yang sangat terkenal di jamannya, museum ini memajang ribuan koleksi perlengkapan yang digunakan untuk memproduksi wine. Di sini Anda juga dapat melihat gembaran besar proses pembuatan wine yang dilakukan dengan alat peraga boneka manusia yang terbuat dari lilin.
Berbicara tentang sejarah Musee du Vin maka kita seolah diajak menyelam kembali di abad pertengahan. Sebelum Lutece dikenal menjadi Paris, kawasan ini merupakan area tambang batu kapur yang ditambang diantara abad ke-13 hingga abad ke-18. Batu-batu inilah yang akhirnya ikut berkontribusi dalam pembangunan kota Paris. Karena merupakan bekas area tambang, galeri museum ini membentuk terowongan-terowongan lengkap dengan pemandangan bebatuan kuno yang menakjubkan. Alamat museum yang berada di kawasan Rue des Eaux ini memiliki arti road of waters atau waters road. Disebut demikian mungkin karena di beberapa titik kawasan Passy ditemukan beberapa mata air, juga di pintu masuk museum wine ini.
Bukan hanya merupakan bekas area tambang, namun lokasi Musee du Vin juga pernah dijadikan sebagai gudang. Menjelang akhir tahun 1400an, tempat ini dibangun menjadi biara oleh Mendicant Friars. Biara ini dilengkapi pula dengan taman dan kebun, hingga akhirnya tempat ini digunakan sebagai tempat pengolahan anggur menjadi red wine. Pada abad ke-16 dan 17, tiga kubah di museum ini digunakan sebagai tempat penyimpanan wine. Kini tempat penyimpanan ini menjelma menjadi sebuah restoran yang dapat Anda temukan dalam area Musee du Vin bernama Les Echansons.
Di tahun 1950, gudang ini kembali direnovasi dan sempat digunakan untuk menyimpan wine untuk restoran di Menara Eiffel, sebuah restoran yang terletak tak jauh dari gudang. Beberapa waktu kemudian, gudang ini sudah tidak lagi diperlukan untuk restoran. Dan akhirnya tempat ini dialihfungsikan menjadi museum wine. Di sini para pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah pembuatan anggur serta sejarah biara. Sejak tahun 1984, museum wine terkenal ini dimiliki oleh The Conseil des Echansons de France, sebuah dewan yang didirikan kembali pada tahun 1954 untuk mempromosikan aneka wine terbaik dari Perancis.