Posted by : Unknown Rabu, 18 Maret 2015

Palazzo di Città, Lambang Keaslian Identitas Istana Kota Turin

Palazzo_di_Città_Torino
Kota Turin di Italia memang identik dengan istana-istana megah peninggalan kerajaan di masa lalu. Beberapa pallazo terkenal seperti Palazzo Carignano, Pallazo Madama dan Palazo Reale merupakan destinasi wisata favorit wisatawan ketia berada disini. Selain istana-istana tersebut, kota barat Laut Italia ini ternyata masih memiliki satu lagi istana indah yang sayang untuk dilewatkan. Adalah Palazzo di Città, sebuah istana rancangan arsitek Benedetto Alfieri pada 1756.
Istana ini terletak di Piazza Palazzo di Città atau yang sebelumnya dikenal masyarakat setempat sebagai Piazza delle Erbe. Desain piazza ini merupakan simbol dari modernitas kehidupan masyarakat urban kota barat laut Italia ini.
palazzo-di-citta
Namun perkembangan alun-alun ini menimbulkan sedikit kesenjangan terhadap bangunan-bangunan kuno di sekitarnya. Maka dari itu kehadiran bangunan-bangunan bersejarah di sekitar Piazza Palazzo di Città mulai kehilangan identitasnya karena terbiasa oleh kehidupan modern masyarakat kota Turin. Di tengah fenomena tersebut, Palazzo di Città terus mencoba mempertahan identitas aslinya. Salah satu upaya mewujudkannya adalah dengan melakukan renovasi pada bulan Mei 1994, ketika pemerintah kota Turin memutuskan untuk mengembalikan nilai-nilai sejarah Palazzo di Città dengan mempertahankan arsitektur asli dan mengubah karakter bangunan yang ada di sekitarnya. Street furniture hingga bentuk pavin di Piazza Palazzo di Città dikembalikan ke bentuk semula seperti pada saat alun-alun istana masih digunakan sebagai kediaman kerajaan.
Palazzo di Città awalnya merupakan istana bernama Pallazo Civico yang dibangun oleh seorang arsitek Francesco Lanfranchi antara tahun 1659 hingga 1663. Rancangan Lanfranchi menggunakan pembagian ruang istana khas abad ke 17. Dimana façade besar selalu menghiasi ruangan-ruangan utama yang berpusat di sebuah aula besar dengan tangga yang menghubungkannya ke ruang utama istana. Bagian balkon yang ditopang dengan pilar-pilar dekoratif juga ditambahkan ke pallazo yang akhirnya dibeli oleh pemerintah kota Turin ini. Pada tahun 1756, pihak kerajaan memerintahkan Benedett Alfieri untuk menambahkan bagian sayap istana. Setelah hampir satu setengah abad berdiri, istana ini kembali mengalami renovasi pada paruh pertama abad ke 19 yang melibatkan dua arsitek lokal yaitu Lorenzo Lombardi dan Ferdinando Bonsignore. Tidak berhenti sampai disitu, pada paruh kedua abad 19 giliran Giuseppe Talucchi mendapatkan mandat untuk merubah ketinggian bagian tengah Palazzo di Città.
6c400f7c116744178bfe9e0d8dc370c6-1

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Blog Archive

Popular Post

©2014 Andhira Dwi Meliana All Right Reservied . Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © ANDHIRA DWI MELIANA -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -