81-1
Jejak-jejak Kekaisaran Romawi Kuno dapat ditemukan dengan mudah di Kota Trier, negara bagian Rheinland-Pfalz, Jerman. Dari mulai gereja, pusat perbelanjaan, amphitheatre, dan yang paling iconic adalah Porta Nigra.
81-4Memasuki kota Trier lebih baik melalui gerbang tua yang disebut Porta Nigra. Porta Nigra adalah gerbang kota tua Romawi yang dibangun pada tahun 180 M. Gerbang bebatuan ini berdiri tinggi menjulang ratusan meter dan terlihat sangat tua. Saking tuanya hingga warnanya mulai menghitam sehingga disebut dengan Porta Nigra (Gerbang Hitam). Porta Nigra merupakan satu dari empat gerbang Romawi asli di kota Trier yang tersisa dan terbesar di utara pegunungan Alpen. Orang-orang Romawi tidak pernah menggunakan semen dalam kontruksi bangunannya, Porta Nigra juga hanya tersusun dari bebatuan pasir besar yang direkatkan oleh klem besi. Namun pada abad pertengahan bebatuan dan besi-besi diambil untuk pembuatan bangunan lain sehingga mengancam keberadaan Porta Nigra. Akhirnya seorang pendeta asal Yunani, Simeon, memutuskan untuk tinggal dalam gerbang tersebut demi melestarikan peninggalan sejarah. Ia meninggal pada tahun 1035 dan dikuburkan di dalam gerbang. Sejak kematiannya Porta Nigra dijadikan sebuah gereja. Namun saat Trier dikuasai Perancis tahun 1804, Napoleon memerintahkan untuk kembali memfungsikan Porta Nigra sebagai gerbang dan situs sejarah Romawi. Hingga saat ini para pengunjung masih dapat menikmati kemegahan gerbang tua Romawi tersebut di kota Trier, bahkan bagian dalam masih bisa dieksplor. Porta Nigra terdiri dari tiga lantai, didalamnya tidak terdapat furnitur, hanya ada beberapa kursi. Dindingnya dihiasi relif-relif romawi. Lantai paling atas menawarkan pemandangan yang sangat indah.