Jejak-jejak Kekaisaran Romawi Kuno dapat ditemukan dengan mudah di
Kota Trier, negara bagian Rheinland-Pfalz, Jerman. Dari mulai gereja,
pusat perbelanjaan, amphitheatre, dan yang paling
iconic adalah Porta Nigra.

Memasuki
kota Trier lebih baik melalui gerbang tua yang disebut Porta Nigra.
Porta Nigra adalah gerbang kota tua Romawi yang dibangun pada tahun 180
M. Gerbang bebatuan ini berdiri tinggi menjulang ratusan meter dan
terlihat sangat tua. Saking tuanya hingga warnanya mulai menghitam
sehingga disebut dengan Porta Nigra (Gerbang Hitam). Porta Nigra
merupakan satu dari empat gerbang Romawi asli di kota Trier yang tersisa
dan terbesar di utara pegunungan Alpen. Orang-orang Romawi tidak pernah
menggunakan semen dalam kontruksi bangunannya, Porta Nigra juga hanya
tersusun dari bebatuan pasir besar yang direkatkan oleh klem besi. Namun
pada abad pertengahan bebatuan dan besi-besi diambil untuk pembuatan
bangunan lain sehingga mengancam keberadaan Porta Nigra. Akhirnya
seorang pendeta asal Yunani, Simeon, memutuskan untuk tinggal dalam
gerbang tersebut demi melestarikan peninggalan sejarah. Ia meninggal
pada tahun 1035 dan dikuburkan di dalam gerbang. Sejak kematiannya Porta
Nigra dijadikan sebuah gereja. Namun saat Trier dikuasai Perancis tahun
1804, Napoleon memerintahkan untuk kembali memfungsikan Porta Nigra
sebagai gerbang dan situs sejarah Romawi. Hingga saat ini para
pengunjung masih dapat menikmati kemegahan gerbang tua Romawi tersebut
di kota Trier, bahkan bagian dalam masih bisa dieksplor. Porta Nigra
terdiri dari tiga lantai, didalamnya tidak terdapat furnitur, hanya ada
beberapa kursi. Dindingnya dihiasi relif-relif romawi. Lantai paling
atas menawarkan pemandangan yang sangat indah.